Monday, February 24, 2014

Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM

I.         Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU4Corner 23 pada postingan kali uni ingin berbagi sebuah ceritera untuk anak-anak buah tangan dari Hanafi Sujana. Ceritera untuk anak yang berjudul Pergi Menuntut Ilmu ini termasuk dalam kumpulan ceritera Petualangan Si-Kakek Berjubah Putih. inilah ceritera lengkapnya :

Suatu hari si Kakek Berjubah putih diminta datang ke Istana Kerajaan Sri Galuh di Tatar Sunda. Ia diminta untuk menumpas gerombolan pengacau “Serigala Hitam” di Gunung Bohong yang terletak di sebelah Utara Kerajaan Sri Galuh.

Pada saatnya dia datang ke Istana tersebut, di  gapura kerajaan ia dihadang empat pengawal Istana.

“Maaf, apa maksud Kakek datang kesini ?” tanya si pengawal.

“Aku diundang oleh Raja.” Jawab si Kakek.

“Oh...... kalau begitu silahkan ikut kami” kata pengawal

Si Kakek pergi bersama dua orang pengawal menuju ruang Raja Sri Galuh.

“Beribu ampun paduka” berkata si pengawal

“Kami datang bersama si Kakek Berjubah putih” ia melapor

“Silahkan beliau masuk” kata sang raja

Kemudian masuklah si Kakek kedalam ruangan Istana.

“Selamat pagi, Paduka...” si Kakek berkata

“Selamat pagi, Paman” Raja menjawab

“Aku senang sekali Paman bisa datang pagiini atas undanganku” Raja mulai berbicara.

“Ya, terimakasih. Adapun, apakah maksud undangan ini ?” tanya si Kakek.

“Ya, maksudnya begini, di daerah pegunungan utara kita ini ada segerombolan yang bernama “Serigala Hitam” yaitu pengacau yang menjadikan rakyat disekitarnya sengsara. Jadi maksud kami, kami mohon Paman bisa mengamankan tempat-tempat yang dianggap rawan pengacau tersebut, dan segera menangkap kepalanya, supaya rakyat tidak menderita dan hidupnya bisa tenteram lagi sebagaimana biasa” demikian  Raja menguraikan maksudnya.

“Kalau begitu Paman siap mengamankan mereka” si Kakek menjawab.

“Kapan Paman akan berangkat” tanya Raja

“Kemungkinan besok pagi .... dan mohon do’a restu dari Sri Paduka” kata si Kakek.

“Silahkan Paman, semoga keselamatan bersama anda” Raja menegaskan.

Setelah pertemuan selesai, si Kakek pulang kembali ke tempat tinggalnya dan besok siang siap untuk menghadapi lawannya.

Esok harinya si Kakek sudah siap untuk berangkat ke pegunungan sebelah Utara dari kerajaan, cukup melelahkan naik bukit, turun bukit, jalan dataran, hutan-hutan yang lebat dengan pohon-pohonannya yang besar, cukup angker kalau bukan si Kakek yang melakukan perjalanan. Tiba-tiba si Kakek berhenti dan bergumam “ada sungai besar didepan” dan memang didepan terbentang luas sungai dan si Kakek harus turun untuk menyeberanginya.

Tiba-tiba ia ingat akan satu do’a yang bisa menolongnya, bila ia ada dalam keadaan sulit, sewaktu dia masih menuntut ilmu. Kemudian dia pejamkan matanya sambil berdo’a  semaksimal mungkin untuk mremohon pertolongan dari Allah SWT.

Dan tiba-tiba ......... munculah seekor buaya yang sangat besar, sambil mengibas-ngibaskan ekornya dekat si Kakek berdiri. Si Kakek mengerti  dan segera meloncat ke punggung buaya tersebut, dan segera buaya tersebut berenang kembali menuju seberang sungai. Setelah sampai si Kakek loncat sambil mengucapkan terimakasih pada si buaya tersebut. Sambil pergi kearah bukit.

Begitu dia muncul sebuah batu besar menggelinding pas dekat lengan si Kakek. Si Kakek segera telungkup dan merebahkan diri. Dia melihat dua orang yang sedang mengintipnya disekitar pohon didepannya.

“Aku harus segera hadapi dia dengan memukulkan tongkat ini” si Kakek berkata pelan-pelan. Begitu mendekat dia segera bangkit secepat kilat dan menubruk kedua orang tersebut. Sambil memukulkan tongkatnya kearah mereka.

“Plek......... aduh sakit sekali” dua-duanya berteriak dan keduanya jatuh tidak bergerak lagi. Si Kakek segera melangkah kedepan berjalan sambil membungkuk.

Ternyata didepan ada sebuah hunian yang cukup bagus. Si Kakek berpikir mungkin inilah Istana si Serigala Hitam, dan ternyata benar pikiran si Kakek. Si Kakek segera meloncat kedepan dan ................ pas didepan gerbang dua pengawal menahannya. Si Kakek bergerak dan menyabetkan tongkatnya hingga pedang mereka melayang jauh terlepas dari tangan mereka. Segera si Kakek memukulkan tongkatnya lagi ke kepala mereka dan mereka jatuh tersungkur.

Si Kakek segera melesat lagi kedepan menuju ruangan Istana si Serigala Hitam. Keadaan ruangan sepi tidak seorangpun kelihatan disana.

“Hai Serigala Hitam, keluar kau !” teriak si Kakek.

“Aku siap menghadapimu !” dia berkata lagi

Tiba-tiba si Serigala Hitam sudah ada dihadapan si Kakek sambil melayangkan pedangnya.

Si Kakek segera membungkuk sambil menyabetkan tongkatnya ke arah pedang si Serigala Hitam “Parak ..... “ dua kekuatan besi bertabrakan.

Si Kakek mundur ke belakang, sambil mengangkat tongkatnya dan siap menyabet pedang si Serigala Hitam. Si Serigala Hitam mundur selangkah dan “prak .....” kedua senjata tersebut beradu kembali dan ....... pedang si Serigala Hitam melayang jauh terlepas.

“Ampun ............... Kakek” dia berteriak.

“Jangan bunuh saya” dia memohon.

“Baiklah, asal kau segera menyerah” teriak si Kakek.

“Kau akan kubawa kehadapan Raja Sri Galuh !” kata si Kakek.

“Baiklah, saya siap untuk menyerah” tukas si Serigala Hitam.

“Marilah kita berjalan bersama-sama” kata si Kakek.

Akhirnya mereka berjalan bersama-sama menuju Istana Raja Sri Galuh. Setelah beberapa lama mereka tiba di Istana yang disambut dengan gembira oleh Raja Sri Galuh.

“Terimakasih Kakek, terimakasih. Paman layak mendapatkan hadiah” kata Raja.

Kemudian si Serigal Hitam dibawa untuk masuk sel tahanan, dan si Kakek mendapat hadiah berupa uang yang yang cukup banyak.

Setelah semuanya beres si Kakek pun permisi pulang. Dia berjanji akan mengsidqohkan seluruh uang tersebut terutama kepada fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan termasuk sarana keagamaan dan lainnya.

 

Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM2 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM3 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM4 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM5 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM6

No comments:

ANTUSIASNYA WARGA KAWALI PADA TABLIGH AKBAR USTADZ EVIE EFFENDI

Antusiasnya Warga Kawali dalam mengikuti tabligh akbar yang disampaikan oleh Ustadz Evie Effendi terlihat nyata Tanggal 26 Februari 202...