Saturday, March 22, 2014
PENGARUH SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA DAN BUDAYA
Saturday, March 15, 2014
Distribusi Tumbuhan
Distribusi tumbuhan adalah kehadiran/ penyebaran setiap organisme pada suatu habitat. Dalam pola distribusi vegetasi di alam, salah-satu hal penting yang dapat membatasi pola dan daya penyebaran komunitas tumbuhan adalah terdapatnya barrier, seperti gurun, pegunungan, gunung-gunung yang tinggi, lembah atau laut (Anggiswita, 2012). Penyebaran adalah parameter kualitatif yang menggambarkan keberadaan spesies organisme pada ruang secara horizontal. Penyebaran tersebut dapat dikelompokan menjadi tiga antara lain random, seragam atau kelompok (Indriyanto, 2006).
Faktor-faktor penyebab distribusi tumbuhan menurut Anonim (2009) adalah sebagai berikut:
1. Iklim
Faktor iklim termasuk didalamnya keadaan suhu, kelembapan udara dan angin sangat besar pangaruhnya terhadap kehidupan setiap makhluk hidup.
2. Tanah
Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan flora
3. Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan.
1) Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan laut (elevasi).
2) Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (Anonim, 2009).
Tuesday, February 25, 2014
Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora
Wangsit Prabu Sanghyang Boros Ngora
Gunung teu beunang dilebur
Lebak teu beuenang diruksak
Larangan teu beunang dirumpak
Buyut teu beunang dirubah
Layar teu beunang dipotong
Pondok teu beunang disambung
Nyaur kudu diukur
Nyablama kudu diunggang
Ulah ngomong sagété-gété
Ulah lémék sadaék-daék
Ulah maling papayungan
Ulah jinah papacangan
Kudu ngadék sacékna, nilas saplasna
Mipit kudu amit ngala kudu menta
Ngeduk cikur kudu mihatur
Nyokel jahé kudu micarék
Ngagedak kudu béwara
Weduk teu kalawan diajuk
Bedas teu kalawan dimomoton
Nu lain kudu dilainkeun
Nu ulah kudu diulahkeun
Nu enya kudu dienyakeun
Ulah cueut kanu beureum
Ulah ponténg kanu koneng
Karana lamun dirempak
Matak burung jadi ratu
Matak édan jadi ménak
Matak pupul pangaweruh
Matak hambar komarana
Matak teu mahi juritna
Matak teu aya perangna
Matak sangar ka nagara
……………….
Thursday, February 20, 2014
Monjali atau Monumen Yogya Kembali
Bangunan yang menyerupai bentuk kerucut yang berada di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kapubaten Sleman ini adalah Monumen Yogja Kembali. Monumen Yogja Kembali yang lebih popular dengan singkatan Monjali adalah merupakan salah-satu museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Yogya Kembali diambil sebagai pengingat atau tetengger sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada Tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan petinggi lainya pada Tanggal 6 Juli 1949 ke Yogyakarta.
Visi pembangunan Monumen Yogya Kembali adalah untuk Mewujudkan, melestarikan, mengembangkan Monumen Yogya Kembali sebagai bukti perjuangan bangsa Indonesia. Sedangkan misinya adalah sebagai :
Ø Mengabadikan dan memperingati peristiwa kembalinya Ibukota Yogyakarta ke tangan bangsa Indonesia;
Ø Sebagai ungkapan penghargaan dan rasa terimakasih kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga dalam merebut kembali Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia;
Ø Mewariskan dan melestarikan jiwa, semangat nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia kepada generasi penerus, sebagai wahana pendidikan mempertebal identitas dan watak bangsa Indonesia yang patriotik, luhur, ulet dan tahan menderita dalam memperjuangkan cita-cita bangsa;
Ø Sebagai tempat rekreasi yang bernuansa sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Sejarah Monjali
Monumen Yogya Kembali mulai dibangun pada Tanggal 29 Juni 1985 yang ditandai dengan Upacara Tradisional Penanaman Kepala Kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Pembangunan Monumen Yogya Kembali berlangsung selama empat tahun dan pembukaannya diresmikan pada Tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto.
Gagasan untuk mendirikan monumen ini pertama kali dilontarkan oleh Kolonel Sugiarto, selaku Walikota Yogyakarta pada Peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983.
Arsitektur Bangunan
Monumen Yogja Kembali berbentuk kerucut dan terdiri dari tiga lantai, mempunyai ketinggian bangunan kurang lebih 31.8 m. Bentuk kerucutnya melambangkan bentuk gunung yang menjadi perlambang kesuburan selain memiliki makna melestarikan budaya nenek moyang pra-sejarah.
Pemilihan lokasi Monumen Yogya Kembali juga memiliki alasan berlatarkan budaya Yogya, yaitu monumen terletak pada sumbu atau poros imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak dan pantai Parang Tritis. Sumbu imajiner ini sering disebut dengan Poros Makrokosmos atau Sumbu Besar Kehidupan. Titik imajinernya sendiri bisa anda lihat pada lantai 3 ditempat berdirinya tiang bendera.
Bangunan monumen ini terdiri dari taman depan dimana pengunjung bisa melihat Meriam PSU Kaliber 60 mm buatan Rusia, sedangkan dihalaman paling depan anda bisa jumpai Replika Pesawat Guntai dan Pesawat Cureng yang dipakai dalam peristiwa perjuangan ini. Memasuki halaman museum terdapat dinding yang memenuhi satu sisi selatan monumen yang berisi Rana Daftar Nama Pahlawan dimana pengunjung bisa melihat 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949 dan puisi 'Karawang-Bekasi' karangan Khairil Anwar.
Bangunan Monumen Yogja Kembali yang terdiri dari tiga lantai ini terbagi dalam beberapa bagian. Seluruh bangunan dikelilingi oleh kolam air. Di lantai satu adalah museum dimana terdapat empat ruang museum yang menyajikan benda-benda koleksi berupa: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum yang kesemuanya menggambarkan suasana perang kemerdekaan 1945-1949.
Di dalam bangunan di lantai dua terdapat sepuluh diorama perjuangan fisik dan diplomasi Bangsa Indonesia sejak 19 Desember 1948 hingga 17 Agustus 1949 dengan ukuran life-size melingkari bangunan monumen. Diorama diawali dengan Agresi Militer Belanda memasuki kota Yogyakarta dalam rangka menguasai kembali Replublik Indonesia pada Tanggal 19 Desember 1948 dimana pengunjung bisa menyaksikan miniatur pesawat-pesawat Belanda yang dibuat mirip dengan asli-nya.
Wednesday, February 12, 2014
Pengertian dan Fungsi Ideologi Negara
Ideologi berasal dari kata Ideal (Bahasa Inggris) yang artinya gagasan. Kata Logi yang berasal dari Bahasa Yunani Logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan. Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destuh de Traci, seorang Perancis pada tahun 1796.
Ideologi negara merupakan cerminan cara berpikir orang, masyarakat menuju cita-citanya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini Ideologi sebagai ketentuan yang harus ditaati dalam kehidupan.
Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang harus digali, tumbuh dan berkembang sebagai budaya bangsa . Indonesia yang telah terlahir dari keyakinan hidup bangsa Indonesia.
Ideologi juga dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan hidup yang nyata.
Ideologi bagi suatu negara ini juga sangat diperlukan karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya. Serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajah yang mewujudkannya dalam kehidupan penyelenggaraan.
Pentingnya Ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari Ideologi itu sendiri.
Ideologi juga mempunyai kecenderungan untuk memisahkan kita dari masyarakat.
Oleh karena itu pentingnya Ideologi bagi satu negara juga berfungsi untuk mengatasi sebagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.
Fungsi Ideologi Bagi Suatu Negera
- Fungsinya untuk membentuk Identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
- Berfungsi juga untuk mempersatukan kita (masyarakat)
- Untuk berbagi pertentangan, pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat perbedaan ke dalam tahta yang lebih tinggi
Untuk menyatukan keseragaman dan keanekaragaman.Monday, January 13, 2014
Format RPP Kurikulum 2013
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Pada postingan ini Corner 23 akan berbagi Format RPP Kurikulum 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Tema : Indahnya Kebersamaan
Subtema : ………………………………………………………
………………………………………………………
Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Satu)
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : ………………………………………………………
A. Kompetensi inti :
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode …………………………………………….peserta didik dapat:
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………………………
D. Materi Pembelajaran
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
E. Metode Pembelajaran
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2. Alat/Bahan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3. Sumber
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
No. | Kegiatan | Waktu |
1. | Pendahuluan
|
|
2. | Kegiatan Inti a. Mengamati
b. Menanya
c. Eksperimen/Explore
d. Asosiasi
e. Komunikasi/Networking
|
|
3. | Penutup
|
|
2. Pertemuan Kedua
No. | Kegiatan | Waktu |
1. | Pendahuluan
|
|
2. | Kegiatan Inti a. Mengamati
b. Menanya
c. Eksperimen/Explore
d. Asosiasi
e. Komunikasi/Networking
|
|
3. | Penutup
|
|
H. Penilaian Hasil Pembelajaran (Jenis, bentuk dan teknik penskoran)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Tugas
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………
Observasi
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………………………
Portofolio
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………
Tes
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………………………
Rubrik Penilaian
No. | Aspek | *Nilai | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Penguasaan materi |
|
|
|
|
2 | Penguasaan nilai-nilai |
|
|
|
|
3 | Keaktifan |
|
|
|
|
4 | Kesantunan |
|
|
|
|
Catatan :
*4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Sedang 1 = Kurang baik
Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 16 - 4
= 12/4
= 3
MK = 14 - 16
MB = 11 - 13
MT = 7 - 10
BT = 4 - 6
Keterangan:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Gurudapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Mengetahui, Kepala ...................................
............................................... NIP. ...................................... | ......................, ......................................
Guru Mata Pelajaran,
................................................. NIP. ........................................ |
ANTUSIASNYA WARGA KAWALI PADA TABLIGH AKBAR USTADZ EVIE EFFENDI
Antusiasnya Warga Kawali dalam mengikuti tabligh akbar yang disampaikan oleh Ustadz Evie Effendi terlihat nyata Tanggal 26 Februari 202...
-
Sadar alatan Hukuman Tokoh : 1. Dadan 2. Didin 3. Dudun 4. Km (Marni) 5. Guru bp (Ibu ...
-
BAHAN UJIAN PRAKTEK Tahun Pelajaran ............ Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : VI (enam) Hari/ ...