Showing posts with label Makalah. Show all posts
Showing posts with label Makalah. Show all posts

Sunday, January 12, 2014

Magnet atau Magnit

Magnet atau magnit adalah suatu benda yang mempunyai medan magnet dan dapat menarik benda lain. Kata magnet atau magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani kuno yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) dimana ditempat tersebut terkandung batu magnet yang sudah ditemukan sejak zaman dulu.

Magnet berwujud permanen dan ada juga yang tidak permanen, dan magnet-magnet yang sekarang kita temukan hampir semuanya merupakan sebuah magnet buatan.

Magnet atau MagnitMagnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.

Magnet mempunyai daya tarik yang lebih kuat terhadap sebagian bahan logam, akan tatapi daya tarik jenis-jenis logam terhadap magnet tidak sama. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.

 

A.  Jenis-jenis Magnet

1.        Magnet tetap

Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap terdapat pada:

·       Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium;

·       Magnet Samarium-Cobalt. Merupakan salah-satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt;

·       Magnet Keramik;

·       Magnet Plastik

·       Magnet Alnico

2.        Magnet tidak tetap

Magnet jenis ini bersifat tidak tetap (remanen) dan tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3.        Magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.

Bentuk magnet buatan antara lain:

·       Magnet U

·       Magnet ladam

·       Magnet batang

·       Magnet lingkaran

·       Magnet jarum (kompas)

 

B.  Cara membuat magnet

Cara membuat magnet antara lain:

1.         Digosok dengan magnet lain secara searah.

2.         Induksi magnet.

3.         Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).

Bahan yang biasa dijadikan magnet diantaranya adalah besi dan baja. Besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.

 

C.  Menghilangkan sifat magnet

Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:

1.         Dibakar.

2.         Dibanting-banting.

3.         Dipukul-pukul.

4.         Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

Magnet atau Magnit2Magnet atau Magnit3Magnet atau Magnit4Magnet atau Magnit5Magnet atau Magnit6Magnet atau Magnit7Magnet atau Magnit8

Karakteristik Pola Sidikjari

Karakteristik Pola Sidikjari

Dermatoglyphics, yakni ilmu yang mempelajari pola-pola sidik jari, telah berkembang lebih dari ratusan tahun.  Para ahli tertarik dengan sidik jari karena memiliki karakterisktik yang khusus, yakni:

1.        Pola sidikjari bersifat unik & spesifik,  tidak ada seseorang yang memiliki pola sidik jari yang sama dengan orang lain. Kemungkinan sama, perbandingannya adalah 1:64.000.000.000

2.        Sidik Jari bersifat permanen seumur hidup, tidak pernah berubah. Pola sidik jari sudah ada semenjak lahir sampai meninggal tanpa mengalami perubahan.

3.        Struktur sidik jari, mudah untuk diklasifikasikan dan diukur. Pola sidik jari dapat terlihat jelas dengan kasat mata, melalui perkembangan teknologi, Pola sidik jari dapat dengan mudah disimpan dalam database.

Dalam perkembangan riset & penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dermatoglyphics, dipelajari masalah seputar pembentukan pola sidik jari yang ternyata sudah muncul dalam janin usia kandungan 13 minggu sampai dengan 19 minggu. Pembentukan pola sidik jari ini sangat berkaitan dengan perkembangan otak.  Riset yang dilakukan seputar pengklasifikasian pola sidik jari dari sudut antropologi, penelitian medis seputar hubungan pola sidik jari tertentu dengan indikasi kelainan mental dan kesehatan, dan riset statistik kalangan psikolog seputar hubungan pola sidik jari dengan kondisi mental dan kecerdasan, memberikan kontribusi atas lahirnya fingerprint analysis biometric system ini. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi biometrics, pembuatan aplikasi dan penggunaan teknologi semakin memberikan harapan yang lebih besar atas perkembangan sistem fingerprint analysis menjadi lebih akurat.

Karakteristik Pola Sidikjari4

Karakteristik Pola Sidikjari2 Karakteristik Pola Sidikjari3

Thursday, January 9, 2014

Belajar dan Pembelajaran Bermakna

Konsep Pembelajaran Tematik

Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan didalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.

Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.

Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang/ guru menjelaskan.

Konsep Pembelajaran Tematik2 Konsep Pembelajaran Tematik3 Konsep Pembelajaran Tematik4

Konsep Pembelajaran Tematik5

Cara-cara Anak Belajar

Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya. Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif,bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat. Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:

 Konsep Pembelajaran Tematik

1. Konkrit

Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

 

2. Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini

melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.

 

3. Hierarkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari

hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan

keluasan serta kedalaman materi .

Konsep Pembelajaran Tematik2 Konsep Pembelajaran Tematik3 Konsep Pembelajaran Tematik4

Konsep Pembelajaran Tematik5

Konsep Pembelajaran Tematik

 

Konsep Pembelajaran Tematik

1.      Memilih /   Menetapkan Tema

Contoh Tema untuk kelas I

a.       Diriku

b.      Kegemaranku

c.       Kegiatanku

d.      Pengalamanku

e.       Lingkungan Bersih dan Sehat

f.       Benda, Binatang  Tanaman di Sekitar

g.      Peristiwa Alam

 

2.      Melakukan Analisis Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI) dan Kompetenrsi Dasar  (KD) Serta membuat Indkator dari berbagai Mata Pelajaran

 

Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, Seni Budaya dan , Keterampilan, Penjaskes serta  Agama  sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia

 

3.      Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema

Contoh Format

KD

Indikator

Tema dan waktu per minggu

1

2

3

4

5

6

7

8

PPKn

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bahasa Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

dst

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.      Membuat Jaringan Tema


5.      Menyusun Silabus Tematik

Contoh Format

KD

Indikator

Kegiatan Pembelajan dan Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Tema

 

PPKn

 

 

 

 

Bahasa Indonesia

 

 

 

 

dst

 

 

 

 

 

6.      Menyusun Rencana Pelasanaan Pembelajaran (RPP)

a.       Identitas (Kelas/Semester, Tema, Pertemuan, alokasi waktu)

b.      Kompetensi Inti

c.       Kompetensi Dasar

d.      Indikator

e.       Tujuan

f.       Materi

g.      Pendekatan dan Metode

h.      Kegiatan Pembelajaran

i.        Sumber dan Media

j.        Penilaian

 

7.      Siswa

Konsep Pembelajaran Tematik2

Konsep Pembelajaran Tematik3 Konsep Pembelajaran Tematik4 Konsep Pembelajaran Tematik5

ANTUSIASNYA WARGA KAWALI PADA TABLIGH AKBAR USTADZ EVIE EFFENDI

Antusiasnya Warga Kawali dalam mengikuti tabligh akbar yang disampaikan oleh Ustadz Evie Effendi terlihat nyata Tanggal 26 Februari 202...