Tuesday, February 25, 2014

Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora

Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora

Wangsit Prabu Sanghyang Boros Ngora

 

Gunung teu beunang dilebur
Lebak teu beuenang diruksak
Larangan teu beunang dirumpak
Buyut teu beunang dirubah
Layar teu beunang dipotong
Pondok teu beunang disambung

 

Nyaur kudu diukur
Nyablama kudu diunggang
Ulah ngomong sagété-gété
Ulah lémék sadaék-daék
Ulah maling papayungan
Ulah jinah papacangan

 

Kudu ngadék sacékna, nilas saplasna
Mipit kudu amit ngala kudu menta
Ngeduk cikur kudu mihatur
Nyokel jahé kudu micarék
Ngagedak kudu béwara
Weduk teu kalawan diajuk

 

Bedas teu kalawan dimomoton
Nu lain kudu dilainkeun
Nu ulah kudu diulahkeun
Nu enya kudu dienyakeun
Ulah cueut kanu beureum
Ulah ponténg kanu koneng

 

Karana lamun dirempak
Matak burung jadi ratu
Matak édan jadi ménak
Matak pupul pangaweruh
Matak hambar komarana
Matak teu mahi juritna
Matak teu aya perangna
Matak sangar ka nagara
……………….

Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora3 Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora2 Nasihat Prabu Sanghyang Boros Ngora4

Monday, February 24, 2014

Cerita untuk Anak-anak PENGHIJAUAN

Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH4

Corner 23 pada postingan kali uni ingin berbagi sebuah ceritera untuk anak-anak buah tangan dari Hanafi Sujana. Ceritera untuk anak yang berjudul Pergi Menuntut Ilmu ini termasuk dalam kumpulan ceritera Petualangan Si-Kakek Berjubah Putih. inilah ceritera lengkapnya :

Sebagai seorang warganegara yang baik, si Kakek Berjubah Putih merasa prihatin dengan penebangan pohon secara semena-mena di beberapa daerah di Tanah Air.

Dengan adanya hal tersebut diatas tmbul berbagai masalah yang sangat memprihatinkan diantaranya, tanah longsor, banjir, yang cukup membuat kita sengsara. Alangkah tidak berprikemanusiaan mereka-mereka yang dengan seenaknya menebang pohon-pohon tanpa sadar akan akibatnya, yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan demi keuntungan walaupun saudaranya sendiri menderita.

Hal-hal inilah yang ada dalam pikiran si Kakek. Dia ingin berbuat sesuatu yang baik untuk kepentingan masyarakat. Dia berpikir bahwa hidup akan terasa indah bila kita peduli akan orang lain, sesuai dengan anjuran agama.

Dengan danya perasaan dan pikiran tersebut dia merasa harus segera bertindak demi untuk menyelamatkan bangsa dan negaranya.

“Aku harus segera mengambil langkah-langkah kebijaksanaan untuk menyelamatkan umat”. Dia bergumam.

“Dan aku harus segera menemui pimpinan setempat dan para sesepuh negeri ini” dia berkata lagi pada dirinya.

Setelah berpikir panjang dan membuat program langkah pelaksanaannya, esok harinya dia segera menuju Balai Kota setempat untuk mengutarakan maksudnya dan juga para sesepuh setempat

Dia merencanakan penanamanmasal pohon-pohon diseluruh daerah yang dianggap siap untuk ditanami. Dia beri nama program ini dengan selogan “Hijau itu Indah”.

Untuk melaksanakan program ini mereka mengadakan rapat bersama untuk pelaksanaannya, dari hasil pertemuan ini ditentukan tanggal dan hari pelaksanaan dari program ini dan susunan panitianya.

Pada saat yang telah ditentukan dimulailah acara program ini, sebelum penanaman dimulai ketua panitia yang tiada lain adalah si Kakek sendiri dipersilahkan untuk memberikan sambutannya dan menjelaskan program ini kepada masyarakat yang ada.

Didalam program ini si Kakek menyatakan bahwa program ini dilaksanakan atas dasar kemanusiaan dan atas dasar agama yang mengajarkan kepedulian terhadap orang lain sebagai sesama hamba Allah. Ini adalah program yang sangat mulia yang sangat diharapkan baik oleh bangsa maupun negara kita agar dikerjakan dengan ridho dan ikhlas.

Setelah acara sambutan-sambutan selesai gong tanda dimulainya penanaman pohon segera ditabuh masyarakat segera menyambutnya dan segera mulai bekerja hingga penanaman masal pohon-pohon selesai.

Setelah semuanya berakhir si Kakek pamit dan segera meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan lega dan puas.

“Alhamdulillah, semuanya beres pada waktunya”. Dia bergumam.

Cerita untuk Anak-anak PENGHIJAUAN Cerita untuk Anak-anak PENGHIJAUAN2 Cerita untuk Anak-anak PENGHIJAUAN3 Cerita untuk Anak-anak PENGHIJAUAN4

Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH

Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM

Corner 23 pada postingan kali uni ingin berbagi sebuah ceritera untuk anak-anak buah tangan dari Hanafi Sujana. Ceritera untuk anak yang berjudul Pergi Menuntut Ilmu ini termasuk dalam kumpulan ceritera Petualangan Si-Kakek Berjubah Putih. inilah ceritera lengkapnya :

Seperti diceriterakan pada episode yang lalu, setelah si Kakek membantu Raja Sri Galuh beberapa waktu yang lalu, ia memperoleh berupa uang yang banyak. Si Kakek berjanji akan menghadiahkan uang tersebut kepada mereka yang membutuhkan terutama fakir miskin dan anak yatim. Setelah selesai mengamankan Serigala Hitam, si Kakek beristirahat beberapa hari untuk menenangkan pikirannya di “Padepokan Astana Eyang”.

Setelah cukup beristirahat, si Kakek siap untuk membegikan sebahagian uangnya buat menolong orang yang membutuhkan di kampungnya dimana dia tinggal. Dia segera menghubungi tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk membicarakan maksudnya tersebut. Dengan antusias tokoh setempatmenanggapi maksud si Kakek tersebut. Mereka siap untuk mengadakan pertemuan yang akan membicarakan dan memprogram maksud si Kakek.

Pada hari dan tanggal yang telah ditentukan semua masyarakat yang membutuhkan dan telah terdaftar berkumpul di Balai Desa untuk menerima sedekah dari si Kakek.

Pada jam 08.00 pagi si Kakek sudah berada di panggung kehormatan dengan ciri khasnya, Jubah Putih, tasbih dan tongkat kesayangannya. Sebelum acara pembagian sedekah dimulai, si Kakek dipersilahkan oleh ketua panitia untuk untuk memberikan sepatah dua patah kata sambutan dan memberikan ceramahnya tentang programnya.

“Assalamu’alaikum Wr. Wb.” Si Kakek memberi salam

“waalaikum salam Wr. Wb.” Dijawab hadirin.

“Saudara-saudara sekalian saya berdiri dihadapan saudara-saudara untuk sedikit memberikan sepatah dua patah kata mengenai pentingnya memberikan sedekah sesuai dengan perintah agama kita, yaitu Agama Islam yang kita cintai dan kita muliakan.

Dengan memberikan sedekah berarti kita ingat akan penderitaan orang lain sesama hamba Allah dan umat Muhammad, dsn hsl ini sangat dianjurkan oleh Allah dan Rossulnya Nabi Besar Muhammad SAW. jaminan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 261 berunyi sebagai berikut :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Jadi jelaslah dengan memberi kita akan menerima lebih banyak lagi dan kita harus yakin akan hal ini. Tapi biasanya manusia tidak sadar akan hal ini dan kurang memperhatikannya. Saya tegaskan disini supaya Kitab Suci Al-Qur’an itu dibaca dan ditelaah isinya, supaya kita bisa mengamalkannya dengan tepat.

Bukan saja menyombongkan diri tapi ini sekedar tanda terimakasih atas syukuran kepada Allah Swt. Atas hadiah yang saya terima dari raja kita Sri Galuh. Semoga uang ini bisa bermanfaat bagi saudra-saudara sekalian. Uang ini adalah uang titipan dari Allah Swt. yang harus diteruskan kepada orang yang membutuhkan. Demikian ceramah yang disampaikan o;eh si Kakek.

Ketua panitia mengucapkan terimakasih kepada si Kakek atas prakata yang berupa amal kemanusiaan.

Kemudian sedekah segera dibagikan. Setelah selesai segalanya si Kakek berpamitan pulang untuk kembali ke tempat tinggalnya. Ia merasa puas dengan tugasnya hari ini, menolong sesama umat.

Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH2 Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH3 Cerita untuk Anak-anak MEMBAGIKAN SEDEKAH4

Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM

I.         Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU4Corner 23 pada postingan kali uni ingin berbagi sebuah ceritera untuk anak-anak buah tangan dari Hanafi Sujana. Ceritera untuk anak yang berjudul Pergi Menuntut Ilmu ini termasuk dalam kumpulan ceritera Petualangan Si-Kakek Berjubah Putih. inilah ceritera lengkapnya :

Suatu hari si Kakek Berjubah putih diminta datang ke Istana Kerajaan Sri Galuh di Tatar Sunda. Ia diminta untuk menumpas gerombolan pengacau “Serigala Hitam” di Gunung Bohong yang terletak di sebelah Utara Kerajaan Sri Galuh.

Pada saatnya dia datang ke Istana tersebut, di  gapura kerajaan ia dihadang empat pengawal Istana.

“Maaf, apa maksud Kakek datang kesini ?” tanya si pengawal.

“Aku diundang oleh Raja.” Jawab si Kakek.

“Oh...... kalau begitu silahkan ikut kami” kata pengawal

Si Kakek pergi bersama dua orang pengawal menuju ruang Raja Sri Galuh.

“Beribu ampun paduka” berkata si pengawal

“Kami datang bersama si Kakek Berjubah putih” ia melapor

“Silahkan beliau masuk” kata sang raja

Kemudian masuklah si Kakek kedalam ruangan Istana.

“Selamat pagi, Paduka...” si Kakek berkata

“Selamat pagi, Paman” Raja menjawab

“Aku senang sekali Paman bisa datang pagiini atas undanganku” Raja mulai berbicara.

“Ya, terimakasih. Adapun, apakah maksud undangan ini ?” tanya si Kakek.

“Ya, maksudnya begini, di daerah pegunungan utara kita ini ada segerombolan yang bernama “Serigala Hitam” yaitu pengacau yang menjadikan rakyat disekitarnya sengsara. Jadi maksud kami, kami mohon Paman bisa mengamankan tempat-tempat yang dianggap rawan pengacau tersebut, dan segera menangkap kepalanya, supaya rakyat tidak menderita dan hidupnya bisa tenteram lagi sebagaimana biasa” demikian  Raja menguraikan maksudnya.

“Kalau begitu Paman siap mengamankan mereka” si Kakek menjawab.

“Kapan Paman akan berangkat” tanya Raja

“Kemungkinan besok pagi .... dan mohon do’a restu dari Sri Paduka” kata si Kakek.

“Silahkan Paman, semoga keselamatan bersama anda” Raja menegaskan.

Setelah pertemuan selesai, si Kakek pulang kembali ke tempat tinggalnya dan besok siang siap untuk menghadapi lawannya.

Esok harinya si Kakek sudah siap untuk berangkat ke pegunungan sebelah Utara dari kerajaan, cukup melelahkan naik bukit, turun bukit, jalan dataran, hutan-hutan yang lebat dengan pohon-pohonannya yang besar, cukup angker kalau bukan si Kakek yang melakukan perjalanan. Tiba-tiba si Kakek berhenti dan bergumam “ada sungai besar didepan” dan memang didepan terbentang luas sungai dan si Kakek harus turun untuk menyeberanginya.

Tiba-tiba ia ingat akan satu do’a yang bisa menolongnya, bila ia ada dalam keadaan sulit, sewaktu dia masih menuntut ilmu. Kemudian dia pejamkan matanya sambil berdo’a  semaksimal mungkin untuk mremohon pertolongan dari Allah SWT.

Dan tiba-tiba ......... munculah seekor buaya yang sangat besar, sambil mengibas-ngibaskan ekornya dekat si Kakek berdiri. Si Kakek mengerti  dan segera meloncat ke punggung buaya tersebut, dan segera buaya tersebut berenang kembali menuju seberang sungai. Setelah sampai si Kakek loncat sambil mengucapkan terimakasih pada si buaya tersebut. Sambil pergi kearah bukit.

Begitu dia muncul sebuah batu besar menggelinding pas dekat lengan si Kakek. Si Kakek segera telungkup dan merebahkan diri. Dia melihat dua orang yang sedang mengintipnya disekitar pohon didepannya.

“Aku harus segera hadapi dia dengan memukulkan tongkat ini” si Kakek berkata pelan-pelan. Begitu mendekat dia segera bangkit secepat kilat dan menubruk kedua orang tersebut. Sambil memukulkan tongkatnya kearah mereka.

“Plek......... aduh sakit sekali” dua-duanya berteriak dan keduanya jatuh tidak bergerak lagi. Si Kakek segera melangkah kedepan berjalan sambil membungkuk.

Ternyata didepan ada sebuah hunian yang cukup bagus. Si Kakek berpikir mungkin inilah Istana si Serigala Hitam, dan ternyata benar pikiran si Kakek. Si Kakek segera meloncat kedepan dan ................ pas didepan gerbang dua pengawal menahannya. Si Kakek bergerak dan menyabetkan tongkatnya hingga pedang mereka melayang jauh terlepas dari tangan mereka. Segera si Kakek memukulkan tongkatnya lagi ke kepala mereka dan mereka jatuh tersungkur.

Si Kakek segera melesat lagi kedepan menuju ruangan Istana si Serigala Hitam. Keadaan ruangan sepi tidak seorangpun kelihatan disana.

“Hai Serigala Hitam, keluar kau !” teriak si Kakek.

“Aku siap menghadapimu !” dia berkata lagi

Tiba-tiba si Serigala Hitam sudah ada dihadapan si Kakek sambil melayangkan pedangnya.

Si Kakek segera membungkuk sambil menyabetkan tongkatnya ke arah pedang si Serigala Hitam “Parak ..... “ dua kekuatan besi bertabrakan.

Si Kakek mundur ke belakang, sambil mengangkat tongkatnya dan siap menyabet pedang si Serigala Hitam. Si Serigala Hitam mundur selangkah dan “prak .....” kedua senjata tersebut beradu kembali dan ....... pedang si Serigala Hitam melayang jauh terlepas.

“Ampun ............... Kakek” dia berteriak.

“Jangan bunuh saya” dia memohon.

“Baiklah, asal kau segera menyerah” teriak si Kakek.

“Kau akan kubawa kehadapan Raja Sri Galuh !” kata si Kakek.

“Baiklah, saya siap untuk menyerah” tukas si Serigala Hitam.

“Marilah kita berjalan bersama-sama” kata si Kakek.

Akhirnya mereka berjalan bersama-sama menuju Istana Raja Sri Galuh. Setelah beberapa lama mereka tiba di Istana yang disambut dengan gembira oleh Raja Sri Galuh.

“Terimakasih Kakek, terimakasih. Paman layak mendapatkan hadiah” kata Raja.

Kemudian si Serigal Hitam dibawa untuk masuk sel tahanan, dan si Kakek mendapat hadiah berupa uang yang yang cukup banyak.

Setelah semuanya beres si Kakek pun permisi pulang. Dia berjanji akan mengsidqohkan seluruh uang tersebut terutama kepada fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan termasuk sarana keagamaan dan lainnya.

 

Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM2 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM3 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM4 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM5 Cerita untuk Anak-anak MENUMPAS GEROMBOLAN SERIGALA HITAM6

Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU

Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU4

Corner 23 pada postingan kali uni ingin berbagi sebuah ceritera untuk anak-anak buah tangan dari Hanafi Sujana. Ceritera untuk anak yang berjudul Pergi Menuntut Ilmu ini termasuk dalam kumpulan ceritera Petualangan Si-Kakek Berjubah Putih. inilah ceritera lengkapnya :

Si Kakek Berjubah putih adalah seorang pendekar sakti dari Negeri Selamaya. Dia adalah seorang ang soleh dan teguh menjalankan perintah-perintah agamanya dan tidak pernah ketinggalan untuk menjalankan ibadah yang lima waktu dan ibadah-ibadah lainnya.

Dia selalu menolong orang-orang yang susah baik secara materi ataupun secara kekuatan fisik, bila diperlukan. Ibunya sudah meninggalkan dirinya sejak dia berumur 5 (lima) tahun. Kemudian ayahnya mengurus dia beserta saudara-saudara dari ayahnya.

Setelah menginjak dewasa, suatu saat dia berpamitan pada ayahnya untuk meninggalkan kota kelahirannya dengan masuk mencari ilmu di kota yang lain.

“Ayah saya memohon izin kepada ayah untuk meninggalkan kota ini.” Dia berkata kepada ayahya.

“Maksudnya, Ananda mau pergi kemana ?” ayahnya bertanya.

“Saya ingin menuntut ilmu yang lebih dalam lagi di kota yang lain” dia menjawab

“Apakah mental ananda sudah cukup siap untuk menjalaninya ? tanya ayahnya.

“Ya Ayah, Saya sudah siap.“ dia menjawab.

“Kalau begitu Ayah hanya bisa mendo’akan agar Ananda selamat diperjalanan dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.” Ayahnya berpesan.

“Ya Ayah, hamba mohon do’a restu dari Ayah” dia memohon.

Setelah berpamitan diapun pergi meninggalkan kota kelahirannya, berkelana ke kota-kota yang lain demi untuk menambah ilmunya.

Beberapa puluh tahun kemudian dia muncul lagi di kota kelahirannya sehubungan dengan wafat ayahya. Setelah beres dengan pemakaman dan segala apa yang berhubungan dengan sisa-sisa peninggalan ayahnya, diapun pergi berkelana lagi dari satu kota ke kota yang lainnya.

Sekarang dia sudah nampak tua dan tidak muda lagi sehingga orang-orang menjulukinya dengan nama “Si Kakek Berjubah Putih” karena dia selalu mengenakan jubah putih bila sedang berjalan-jalan dimanapun.

Suatu saat dia muncul dikeramaian kota. Ciri khas dia Berjubah putih sambil membawa tasbih di tangan kirinya dan tongkat keemasan di tangan kanannya.

Suatu hari dia berjalan di kota yang begitu ramainya dipagi hari. Orang-orang saling berdesakan, berjalan pelan-pelan sambil melihat-lihat dan membeli barang-barang yang dibutuhkan. Tiba-tiba si Kakek melihat seorang copet sedang menjalankan aksinya menggaet dompet seseorang, si empunya dompet sadar dan berteriak ......... “copet.......copet” dan ketika si copet mau berlari, dihadapannya sudah menghadang si Kakek Berjubah putih, lalu si Kakek mengangkat tongkatnya dan memukul tubuh si copet sehingga si copet jatuh tersungkur. “Ampun ......... sakit sekali” si copet mengerang. Dia terjatuh dihadapan orang-orang yang sedang mencoba mengejarnya.

“Pukul dia .............. hantam dia” teriak orang-orang

“Jangan main hakim sendiri” 

Tiba-tiba dua orang polisi muncul. Setelah berterimakasih kepada si Kakek atas bantuannya, s copet diamankan dan segera dibawa ke Pos Polisi terdekat.

Si Kakek segera pergi dari orang-orang yang berkerumun. Dia telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Dia berjalan menuju alun-alun untuk beristirahat karena merasa agak lelah, kemudian duduk dibawah pohon yang rindang dan akhirnya tertidur.

Didalam tidurnya dia bermimpi terbang ke angkasa luar jauh ....... jauh sekali dan melihat pemadangan yang sangat idah penuh ketenangan yang belum pernah dilihatnya dimuka bumi ini.

“Mungkinkah ini yang dinamakan surga?’ ia berbisik dalam hatinya.

Allah telah berfirman dalan Al-Qur’an bahwa surga itu demikian adanya, indah sangat tenang dan menyejukan.

“Jika Allah telah berfirman demikian aku harus meyakininya” dia bergumam.

Tiba-tiba dia sadar dari mimpinya dan matanya terbuka karena sayup-sayup dia mendengar suara adzan dari mesjid terdekat.

Dia segera bergegas dan pergi ke mesjid tersebut. Untuk sembahyang dzuhur bersama-sama dengan orang-orang yang lainnya. Setelah selesai bersembahyang dia segeraq pergi meninggalkan mesjid itu.

Setengah jam setelah berjalan tiba-tiba hujan turun, segera dia berlari menuju suatu tempat yang kebetulan disana ada sekumpulan anak-anak sekolah yang baru pulang dan kehujanan pada berteduh.

“Hai anak-anak, kalian sedang berteduh juga ya .......... “ si Kakek menyapa sambil bertanya.

“Ya Kakek” anak-anak menjawab serentak.

“Aku lapar kek ! tiba-tiba seorang anak berkata.

“Ya betul kami juga ! serentak anak-anak yang lain menjawab

“Kalau begitu mari kita berdo’a kepada Allah supaya hujan segera berhenti” Kakek mengajak.

Kemudian anak-anak berdo’a bersama si Kakek yang berdo’a semaksimal mungkin memohon kepada Allah agar hujan segera reda.

Tiba-tiba saja hujan berhenti.

“Hore ............ hujan reda .............. hujan reda .......!!! teriak anak-anak.

Mereka berterimakasih pada si Kakek dan kemudian mereka berlari menuju rumahnya masing-masing. Si Kakek mengangguk sambil tersenyum tanda berbahagia. Dan segera si Kakek pun pergi meninggalkan tempat tersebut. Sambil berbisik dalam hatinya mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. Dan merasa puas telah menolong anak-anak tersebut.  

Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU2 Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU Cerita untuk Anak-anak PERGI MENUNTUT ILMU3

Gatotkaca Gandrung

Puisi Sunda Jamparing2

Godi Suwarna

Geuning anjeung ngalanglayung

Basa aya panah Ratih

Parat niruk hulu kalbu

 

Basa anjeun kumalayang

Keur ngalanglang layung kuning

Sukma horéng humarurung

Micangcam kembang katineung

 

Nya anjeun lalaki langit

Nyangsaya di Jomantara

Nunguan bulan rumekah

Diayun-ambing galindeng Asmarandana

 

Ayun ambing indung peuting, ayun ambing

Ngayun-ambing lalanang jagat nu gandrung

Ayun ambing bulan kuning, ayun ambing

Ngayun-ambing nu mitineung imut kembang

 

Hibar bulan! Hibar peuting! Hibar jagat!

Tapi rasa geuning bet dikepung peteng

Raga nu cenah digjaya, dulur

Rangsak teu sakara-kara!

Puisi Sunda Gatotkaca Gandrung Puisi Sunda Gatotkaca Gandrung2

Thursday, February 20, 2014

Monjali atau Monumen Yogya Kembali

Monjali atau Monumen Jogja Kembali10

Bangunan yang menyerupai bentuk kerucut yang berada di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kapubaten Sleman ini adalah Monumen Yogja Kembali. Monumen Yogja Kembali yang lebih popular dengan singkatan Monjali adalah merupakan salah-satu museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Yogya Kembali diambil sebagai pengingat atau tetengger sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada Tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan petinggi lainya pada Tanggal 6 Juli 1949 ke Yogyakarta.

Visi pembangunan Monumen Yogya Kembali adalah untuk Mewujudkan, melestarikan, mengembangkan Monumen Yogya Kembali sebagai bukti perjuangan bangsa Indonesia. Sedangkan misinya adalah sebagai :

Ø Mengabadikan dan memperingati peristiwa kembalinya Ibukota Yogyakarta ke tangan bangsa Indonesia;

Ø Sebagai ungkapan penghargaan dan rasa terimakasih kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga dalam merebut kembali Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia;

Ø Mewariskan dan melestarikan jiwa, semangat nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia kepada generasi penerus, sebagai wahana pendidikan mempertebal identitas dan watak bangsa Indonesia yang patriotik, luhur, ulet dan tahan menderita dalam memperjuangkan cita-cita bangsa;

Ø Sebagai tempat rekreasi  yang bernuansa sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

 

Sejarah Monjali

Monumen Yogya Kembali mulai dibangun pada Tanggal 29 Juni 1985 yang ditandai dengan Upacara Tradisional Penanaman Kepala Kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Pembangunan Monumen Yogya Kembali berlangsung selama empat tahun dan pembukaannya diresmikan pada Tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto.

Gagasan untuk mendirikan monumen ini pertama kali dilontarkan oleh Kolonel Sugiarto, selaku Walikota Yogyakarta pada Peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983.

 

Arsitektur Bangunan

Monumen Yogja Kembali berbentuk kerucut dan terdiri dari tiga lantai, mempunyai ketinggian bangunan kurang lebih 31.8 m. Bentuk kerucutnya melambangkan bentuk gunung yang menjadi perlambang kesuburan selain memiliki makna melestarikan budaya nenek moyang pra-sejarah.

Pemilihan lokasi Monumen Yogya Kembali juga memiliki alasan berlatarkan budaya Yogya, yaitu monumen terletak pada sumbu atau poros imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak dan pantai Parang Tritis. Sumbu imajiner ini sering disebut dengan Poros Makrokosmos atau Sumbu Besar Kehidupan. Titik imajinernya sendiri bisa anda lihat pada lantai 3 ditempat berdirinya tiang bendera.

Bangunan monumen ini terdiri dari taman depan dimana pengunjung bisa melihat Meriam PSU Kaliber 60 mm buatan Rusia, sedangkan dihalaman paling depan anda bisa jumpai Replika Pesawat Guntai dan Pesawat Cureng yang dipakai dalam peristiwa perjuangan ini. Memasuki halaman museum terdapat dinding yang memenuhi satu sisi selatan monumen yang berisi Rana Daftar Nama Pahlawan dimana pengunjung bisa melihat 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949 dan puisi 'Karawang-Bekasi' karangan Khairil Anwar.

Bangunan Monumen Yogja Kembali yang terdiri dari tiga lantai ini terbagi dalam beberapa bagian. Seluruh bangunan dikelilingi oleh kolam air. Di lantai satu adalah museum dimana terdapat empat ruang museum yang menyajikan benda-benda koleksi berupa: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum yang kesemuanya menggambarkan suasana perang kemerdekaan 1945-1949.

Di dalam bangunan di lantai dua terdapat sepuluh diorama perjuangan fisik dan diplomasi Bangsa Indonesia sejak 19 Desember 1948 hingga 17 Agustus 1949 dengan ukuran life-size melingkari bangunan monumen. Diorama diawali dengan Agresi Militer Belanda memasuki kota Yogyakarta dalam rangka menguasai kembali Replublik Indonesia pada Tanggal 19 Desember 1948 dimana pengunjung bisa menyaksikan miniatur pesawat-pesawat Belanda yang dibuat mirip dengan asli-nya.

Monjali atau Monumen Yogja Kembali4 Monjali atau Monumen Yogja Kembali2

Monjali atau Monumen Yogja Kembali  Monjali atau Monumen Yogja Kembali3  Monjali atau Monumen Yogja Kembali8 

  Monjali atau Monumen Yogja Kembali9Monjali atau Monumen Yogja Kembali7 

ANTUSIASNYA WARGA KAWALI PADA TABLIGH AKBAR USTADZ EVIE EFFENDI

Antusiasnya Warga Kawali dalam mengikuti tabligh akbar yang disampaikan oleh Ustadz Evie Effendi terlihat nyata Tanggal 26 Februari 202...